Jumat, 22 Januari 2016

Maafkan Aku Ibu
Part 02
----------------
By. Aby Anggara
==============================

***

Kami telah sampai di sekolah. Aku dan ka Raffa segera menuju kelas untuk menaruh tas kami. Aku dan ka Raffa duduk di bangku paling depan di dekat pintu masuk, sedangkan Efan duduk di belakangku. Ka Raffa langsung menuju keluar setelah menaruhkan tasnya, tapi aku masih tetap duduk di bangkuku sambil membaca buku. Salah satu hobiku memang membaca buku, karna dengan membaca sangat banyak mendapatkan pengetahuan baru. Cita-citaku juga menjadi seorang penulis novel terkenal.

Hari ini salah satu mata pelajaranya adalah Agama, aku sangat menyukai pelajaran ini dan tak sabar ingin segera mengikuti pelajaranya, karna nilaiku paling unggul di pelajaran yang satu ini.

***

--- Jam Istirahat Sekolah ---

"Woi..!! Yang lain sudah pada sibuk keluar, kok kamu masih asik di kelas aja Fi?" tanya Efan dari arah belakang dan menjawil pundaku.

"Eh.. Emangnya mau kemana Fan?"

"Kantin yuk ah.. Laper ni!"

"Yaudah kalo gitu, yuk"

Aku dan Efan menuju kekantin, aku menoleh kanan dan kiri menyapu semua sudut mencari keberadaan ka Raffa, tapi tak ku temukan jejaknya.

"Fi kamu mau makan apa?"

"Aku ikutan kamu aja Fan"

"Yaudah kita makan mie ayam saja ya?" aku hanya mengangguk. Suasana kantin ini sangat ramai, terlihat semua kursi disini sudah hampir terisi penuh.

Aku segera makan karna perutku juga sudah lapar. Mie ayam disini memang tak terlalu enak, tapi ya.. Lumayan buat mengganjal perut yang kelaparan.

"Hal kenalin gue Meisya!" suara seorang perempuan menyodorkan tanganya didepan mukaku. Aku yang sedang memasukan sendok berisi mie kedalam mukutku kutarik kembali dan mendongak ke atas. Ternyata seorang cewek cantik yang sedang memandangiku dan mengajaku berkenalan.

"Namaku Raffi" kataku sambil mengangguk sopan. Ia yang tadinya mengukir senyum indah di wajahnya perlahan senyuman itu menghilang dan ia menarik tanganya. Mungkin dia mengira aku sombong karna tak membalas jabatan tanganya, tapi mau bagaimana lagi beginilah aku.

"Jangan sedih gitu dong cantik, maklumin saja, si Raffi kan anak pak Ustad jadi ya.. Mana mau berjabat tangan dengan lawan jenis. Kenalin, aku Efan" kata Efan sambil mengulurkan tanganya.

"Gue Meisya" kata Meisya membalas jabat tangan Efan.

"Eh silahkan duduk!"

"Makasih Fan" Meisya duduk di antara aku dan Efan, dan aku duduk tepat di depan Efan.

"Oya Sya kamu anak baru ya disini?"

"Iya Fi gue anak baru kelas 2 SMA" Aku hanya manggut-manggut.

"Mau makan apa Sya?" tanya Efan

"Apa aja boleh deh Fan" jawabnya.

Kita ngobrol ngalor-ngidul cukup lama di kantin, ternyata Meisya anak Jakarta yang pindah ke Desa Talang Jaya sebelah Desa Kelapa. Karna Eyangnya sering sakit-sakitan terus jadi mamanya memutuskan untuk pindah kerumah Eyangnya Meisya. Sedangkan papanya masih tinggal di jakarta karna mengurus perusahaanya di sana. Papanya Meisya hanya datang kerumah mamanya atau Eyangnya Meisya pada hari libur saja. Meisya ternyata orangnya tak pemalu dan dia mudah akrab dengan orang yang baru dia kenal sekalipun, pantas saja tadi dia berani mengajaku berkenalan lebih dulu.

Meisya memang cantik, tapi wajar saja sih kan dia anak kota. Kami juga sempat tukaran pin, no hp dan juga contacts lainya.

"Oya habis pulang sekolah kalian ada acara gak?" tanya Meisya di sela-sela makan nya.

"Gak ada Sya, memangnya ada apa?" tanya Efan cepat.

"Gak papa nanya aja. Oya kalo lo Fi gimana, ada acara?" tanya Meisya meliriku

"Gak ada Sya, emang kenapa?"

"Mau gak Fi bantuin gue ke Toko Buku, gue mau cari Novel soalnya dan gue juga belum tau Toko Buku di sini" sontak aku menatap Efan tanda meminta persetujuan dan Efan pun mengangguk pelan.

"Em.. Boleh deh Sya, tapi ajak Efan juga ya?"

"I-iya deh kalo gitu gak papa ko Fi" jawabnya dengan memaksa senyuman.

"Yasudah, sampe ketemu nanti ya Sya"

"Key"

***

"Ka Raffa pulang duluan saja ya, aku, Efan dan Meisya mau ke Toko Buku dulu kak"

"Yasudah tapi awas ya kalo sampe lama-lama, bakalan kakak kasih tau Abi"

"Gak lama kok kak, abis dari Toko Buku juga langsung pulang kok"

"Yasudah kalo gitu"

Ka Raffa langsung menyalakan motornya dan berlalu meninggalkanku.

"Yuk Fan kita brangkat" aku dan Meisya segera masuk ke mobil Efan. Aku duduk di belakang, sedangkan Meisya duduk di sebelah kiri Efan.

Kami siap melaju dengan cepat menuju Toko Buku. Dari Sekolah kami sih lumayan jauh. Aku memainkan hp ku berharap dapat menghibur diri, ku dengar Efan dan Meisya masih ngobrol masalah pribadi dan rutinitas mereka sehari-hari dan kelihatanya Efan semakin akrab dengan Meisya. Dasar si Efan, paling mau gombalin si Meisya juga.

"Loh Fi kok lo diam saja gak ada suaranya?" tanya Meisya sambil menolehku kebelakang.

"Eh gak papa ko Sya, lanjut saja ngobrol sama Efanya!"

"Si Raffi lagi sariawan kali Sya" celetuk Efan.

"Haha lo ada-ada saja Fan" ucap Meisya dan tersenyum.

Hari ini jalananya lumayan ramai, tapi untungnya kami tak terjebak macet. Sudah lumayan pegal aku duduk didalam mobil ini, akhirnya Toko Buku yang kami tuju sudah terlihat dan sebentar lagi Efan akan membelokan mobilnya tajam kearah kiri karna telah sampai.

"Kita sudah sampai Sya" ucap Efan

"Yuk kita turun Fi, Fan gue udah gak sabar deh"

"Yaelah sabar napa Sya!" protes Efan.

Kami segera turun dari mobil dan masuk ke Toko Buku. Di Tokoh Buku ini memang sudah biasa ramai pengunjungnya, karna di Toko Buku inilah yang paling lengkap. Meisya dan Efan langsung menuju di bagian novel, sedangkan aku memisah sendirian.

Aku melihat-lihat buku yang ada di depan mataku. Walau tak ada niat membeli buku, tapi biasanya kalo aku melihat buku yang menurutku bagus pasti aku akan membelinya, karna aku paling suka membaca.

"Hei Fi cari buku apa?" tanya Meisya yang tiba-tiba mengagetkanku. Seketika aku mengembalikan buku yang ku pegang dan membalikan tubuhku menghadap Meisya.

"Eh ini Sya, cuma liat-liat aja ko, ya.. Siapa tau ada yang cocok. Oya kamu udah dapat belum novelnya?"

"Belum ni Fi, gue bingung mau pilih yang mana. Bantuin gue dong?" rintinya dengan menggaruk kepala sebalah kananya.

"Yasudah yuk!" aku dan Meisya menuju di tempat bagian novel. Disini memang sangat banyak novel, ya.. Kalo aku disuruh memilih juga pasti juga bingung, tapi aku berusaha mencari dengan teliti novel yang bagus dan cocok untuk Meisya.

"Yang ini keknya bagus deh Sya" kataku sambil menyodorkan sebuah novel berwarna putih kecoklatan.

"Wanita idaman?" ucapnya. Aku mengangguk.

"Mudah-mudahan kamu suka ya Sya"

"Iya Fi keknya bagus, thanks ya Fi"

"Hei..! Kalian keknya asik banget ngobrolnya?" kata Efan yang ikut nimbrung.

"Haha gak ko Fan biasa aja. Oya Sya kamu mau cari novel yang lain gak?"

"Gak ko Fi, gue mau baca yang ini dulu kapan-kapan gampang kesini lagi, kan gue udah tau tempatnya" jawabnya sambil tersenyum.

"Yasudah kalo gitu, sini biar aku bayarin?" Meisya memberikan novelnya padaku dan aku langsung membayarnya. Setelah selesai kami langsung keluar Toko Buku itu dan menuju parkiran.

"Fi makan dulu yuk?" ajak Meisya.

"Hem.. Jadi cuma Raffi yang di ajakin nih?" protes Efan.

"Ya nggak lah Fan, ya sama lo juga lah. Gimana mau gak?" tanya Meisya menatapku. Kami yang masih berdiri di depan pintu mobil masing-masing sejenak mematung.

"Maaf Sya lain kali aja ya, soalnya aku takut pulang kesorean"

"Percuma Sya ngajakin Raffi, dia mana boleh pulang kesorean sama Ibunya" jelas Efan.

"Oh gitu ya, yaudah gak papa ko Fi, lain kali saja kalo gitu"

Kami segera masuk ke dalam mobil Efan. Dan kami mulai melaju dengan santai. Di dalam mobil Meisya melihati novel yang baru di beli tadi dan sepertinya dia penasaran dengan ceritanya. Ya aku berharap semoga ia menyukainya.

Huf.. Aku sangat lelah siang ini, padahal dari tadi cuma duduk saja di mobil. Astaga!! Aku belum sholat Dzuhur?, semoga sampai rumah nanti masih ada waktu.

Efan langsung mengantarku kerumah, setelah itu baru ia akan mengantarkan Meisya pulang kerumahnya.

Alhamdulillah... Akhirnya sampai juga di rumah. Mobil Efan berhenti tepat di pinggir jalan didepan rumahku.

"Sya, Fan mampir dulu yuk?" ajaku saat aku baru mau membuka pintu mobil.

"Oh.. Disini rumah lo Fi? Tapi gue mampirnya lain kali saja ya, thanks ya udah mau bantuin gue dan maaf kalo ngerepotin "

"Iya Fi aku juga mau nganterin Meisya sekalian, jadi besok saja ya?"

"Iya Sya gak papa kok. Yaudah kalian hati-hati ya!"

"Sip deh Fi"

Aku berjalan menuju pintu depan dengan sangat hati-hati, pasalnya aku pulang sedikit telat jadi takut kena ocehan Abi.

Mampus deh aku pulang sampe jam segini, semoga saja Abi tak ada dirumah. Kalo ada Abi pasti aku kema omelin, semoga saja kali ini keberuntungan berpihak padaku. Aku menghela nafas panjang dan melangkahkan kakiku kembali.

"Assalamu'alaikum..." ucapku saat tiba di depan pintu.

"Waalaikum salam... Baru pulang Fi?" tanya Ibu yang datang menyambutku. Aku meraih tangan kanan Ibu dan menciumnya.

"Iya ni Buk, maaf ya Buk Raffi telat"

"Yasudah ndak papa, pasti belum sholat Dzuhur kan? Yasudah sholat dulu ya le!"

"Iya buk.."

Aku bergegas mengambil air wudhu dan Sholat. Selesai sholat aku duduk di ranjang melihat ka Raffa yang sedang tertidur. Aku melihat kedamaian di wajahnya. Ya Allah... Aku sungguh menyukainya. Aku sungguh menyayanginya. Aku tau rasa ini salah, dan aku tau aku berdosa jika mencintainya. Tapi kenap kau ciptakan rasa yang salah ini ya Tuhan...? Aku sangat terbebani dengan rasa ini, dan terkadang aku merasa sangat frustasi jika selalu memikirkanya.

Ka Raffa.. Maafin aku ya, aku memang manusia yang sangat hina karna telah mencintaimu, tapi aku juga takut melanggar hukum Islam yang melarang hubungan seperti ini. Jadi aku hanya bisa mengagumimu. Tapi aku juga takut kalo sampe Abi beneran menyuruhku kuliah di Kairo, kita pasti akan sangat jarang bertemu.

Tapi mungkin ini yang terbaik untuk ku dan yang lainya. Semoga saat aku jauh darimu nanti aku bisa menghilangkan rasa yang tak wajar ini, walau sebenarnya aku tak rela berpisah denganmu.

Maafkan aku kak yang telah mencintaimu.

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar